Kho Huan memegang surat undangan kejuaraan yang rutin datang setiap tahun, tetapi ia tak tertarik untuk membacanya. Anaknya, Gunadi alias Aguan, membaca surat tersebut dan menginformasikan bahwa permohonannya untuk mendapatkan beasiswa di Nanyang University, Singapura, telah disetujui. Kho Huan sangat gembira mendengar kabar ini. Namun, Aguan terpaksa berhenti kuliah karena keterbatasan biaya. Kho Huan berusaha keras agar anaknya bisa bersekolah di Singapura dan mengejar mimpinya, meskipun ia terikat oleh warisan sanggar Barongsai dan rasa cintanya terhadap keluarga. Ia bertekad melupakan surat undangan kejuaraan barongsai itu. Namun, Aguan kemudian mengajak Kho Huan untuk ikut serta dalam kejuaraan, karena hadiah yang didapat dapat digunakan untuk biaya hidup selama kuliah di Singapura. Kho Huan terkejut dengan usulan ini dan tetap menolak. Di tengah konflik antara tradisi Barongsai dan impian pendidikan, Aguan memilih untuk melanjutkan tradisi tersebut.
sebagai ...
sebagai Susan
sebagai Aziz
sebagai ...
sebagai ...
sebagai ...
sebagai Tung Liem
sebagai Karsipan
sebagai ...
sebagai Kho Huan
sebagai Aguan
sebagai ...
sebagai Ai
Belum ada ulasan dari pengguna.