Bertahun-tahun tawuran antara SMA Kesatuan Bangsa dan SMA Budi Pekerti di Yogyakarta berlanjut, menelan korban dan meninggalkan dendam yang mendalam. SMA Kesatuan Bangsa terdiri dari siswa-siswa keturunan kelas menengah ke atas, sementara SMA Budi Pekerti diisi oleh siswa pribumi dari kelas menengah bawah. Untuk meredakan konflik, pimpinan kedua sekolah sepakat menyerahkan pemimpin tawuran masing-masing kepada Letnan Kolonel Rahmat (Mathias Muchus), Komandan Kodim yang mengawasi kedua sekolah. Letkol Rahmat kemudian menugaskan Letnan Satu Makbul (Alfie Alfandy), yang dikenal tegas kepada anak buahnya, untuk membina mereka. Dipimpin oleh Martin Tan (Bio One) dan Ridwan (Yusuf Mahardika), anak-anak ini menjalani pembinaan di Batalyon Infantri 403 Wirasada Pratista di Yogyakarta. Di bawah tekanan latihan yang ketat, mereka belajar melupakan perbedaan dan permusuhan, bahkan bersatu menjadi tim futsal yang berprestasi. Namun, perjalanan mereka tidaklah mudah, karena masih ada teman-teman dari masing-masing kelompok yang berusaha mempertahankan dendam. Saat mereka bersiap meraih prestasi, teror dan rasa sakit dari masa lalu masih menghantui mereka.
sebagai Kepala SMA Budi Pekerti
sebagai Martin Tan
sebagai Yola
sebagai Komentator 2
sebagai Tukang parkir, satpam
sebagai Yohanes
sebagai Dito
sebagai Toha
sebagai Dirga
sebagai Komentator 1
sebagai Arini
sebagai Ridwan
sebagai Lettu Makbul
sebagai Ibu Toha
sebagai Marbun
sebagai Samsuri
sebagai Jordan
sebagai Rangga
sebagai Kapolsek
sebagai Kepala SMA Kesatuan Bangsa
sebagai Letkol Rahmat
sebagai Fauzi
sebagai Reporter tv
sebagai Jingga
sebagai Leni
sebagai Andre
Belum ada ulasan dari pengguna.